Serbuk Sari dan Debu: Faktor Lingkungan yang Sering Memicu Alergi Musiman

Musim semi dan musim gugur sering kali menjadi periode yang menantang bagi banyak orang karena gejala alergi musiman cenderung meningkat. Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat-zat yang biasanya tidak berbahaya, yang dikenal sebagai alergen. Salah satu penyebab paling umum adalah serbuk sari dari bunga dan pohon. Saat serbuk sari tersebar di udara, orang yang sensitif dapat mengalami bersin, hidung tersumbat, mata berair, dan bahkan kulit gatal.

Selain serbuk sari, debu rumah juga menjadi pemicu penting. Debu mengandung partikel halus yang membawa tungau, jamur, atau sisa hewan peliharaan yang dapat memicu reaksi alergi. Musim gugur khususnya memperparah masalah ini karena daun yang gugur dan lembab menjadi tempat berkembang biak jamur dan tungau.

Jamur dan mold juga termasuk penyebab alergi yang sering diabaikan. Lingkungan lembap di rumah atau kantor, terutama pada musim hujan, bisa menyebabkan spora jamur menyebar ke udara dan menempel pada permukaan. Paparan spora ini dapat menimbulkan bersin, batuk, hingga iritasi pada mata dan kulit.

Mengenali penyebab alergi secara dini sangat penting agar langkah pencegahan dapat dilakukan. Misalnya, memantau jadwal serbuk sari, rutin membersihkan debu di rumah, dan menghindari area lembap yang berpotensi menjadi sarang jamur. Dengan memahami faktor lingkungan yang memicu alergi, tubuh dan sistem kekebalan dapat lebih siap menghadapi perubahan musim.